Sabtu, 14 Februari 2015


Kata “amanah” adalah suatu kata yang besar dalam Islam. Bila dilihat berdasarkan syariat, amanah ini pengertiannya sangat luas dan mendalam. Mulai dari “menyimpan rahasia” hingga “menjalankah sesuatu yang menjadi perjanjian atau tugas”.
Amanah adalah akhlak dari para Nabi dan Rasul. Mereka adalah orang-orang yang paling baik dalam menjaga amanah. Tidak heran bila Rasulullah dikenal sebagi orang yang paling terpercaya, terutama dalam menjalankan amanah.
Ada empat elemen penting dalam konsep amanah, yaitu:
1.    Menjaga hak Allah SWT
2.    Menjaga hak sesama manusia
3.    Menjauhkan dari sifat abai dan berlebihan, artinya amanah memang harus disampaikan dalam kondisi tepat, tidak ditambahi atau dikurangi
4.    Mengandung sebuah pertanggungjawaban
Perlu dicatat, amanah sangat berkaitan dengan akhlak yang lain, seperti kejujuran, kesabaran, atau keberanian. Karena untuk menjalankan amanah, perlu keberanian yang tegas. Amanah sebagai salah satu unsur dalam Islam, membuktikan bawah salah satu fungsi agama adalah memberikan nilai pada kehidupan. Apalagi, amanah dititipkan pada hal-hal kecil, bukan hanya hal-hal besar saja.
Islam mengajarkan bahwa tidak ada iman bagi orang yang tidak amanah dan tak ada agama bagi orang yang tak berjanji. Ini berarti amanah adalah bagian dari iman. Sehingga mereka yang tidak menjaga amanah, termasuk pada golongan orang-orang yang tidak beriman. Selain itu, agama juga mengajarkan kita untuk berjanji dan menepatinya karena itu bagian dari kehidupan.
Berbicara tentang amanah juga merujuk pada golongan manusia yang termasuk para pemimpin.
Sesungguhnya semua pemimpin akan dimintai pertanggung jawaban atas apa dan siapa yang ia pimpin. Seorang penanam bunga akan dimintai pertanggung jawaban atas bunga-bunga yang ia pelihara, seorang pengembala akan dimintai pertanggung jawaban atas apa yang ia gembalakan, seorang ayah akan dimintai pertanggung jawaban atas anak-anak dan istri-istri mereka, seorang guru dan kepala sekolah akan dimintai pertanggung jawaban atas segenap peserta didiknya, demikian pula dengan RT, Kepala Desa, Camat, Bupati, Gubernur, dan Presiden/Raja yang akan dimintai pertanggung jawaban atas rakyat/masyarakat yang mereka pimpin.
Pangkat, harkat dan derajat adalah titipan ilahi. Jabatan itu adalah amanah yang harus dilaksanakan dan dijalankan dengan sebaik-baiknya. Jangan mentang-mentang memiliki jabatan yang tinggi kemudian kita berbuat semena-mena. Jabatan yang diemban oleh setiap pejabat merupakan amanah dari Allah Yang Maha Adil dan Bijaksana. Hal ini tercantum dalam Alquran surat Al Anfaal ayat 27:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.
Dari ayat di atas, kita bisa lihat bahwa Allah benar-benar dengan tegas melarang sifat khianat. Rasulullah pun dengan tegas mendidik orang untuk menjalankan amanah, bahkan sedari kecil.
Dalam hal ini, kita bisa lihat, bahwa menjaga amanah itu sangat penting dan memiliki konsekuensi yang besar untuk orang-orang yang mengabaikan amanah. Begitu besarnya, hingga bumi, langit, dan gunung pun takut melanggarnya. Hal ini tercantum dalam Alquran :
Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanah kepada kepada langit, bumi, dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanah itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanah itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zhalim dan amat jahil, sehingga Allah mengazab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang musyirikin laki-laki dan perempuan; sehingga Allah menerima taubat orang-orang Mukmin laki-laki dan perempuan. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha penyayang.” (QS. Al-Ahzab: 72-73)
Ibnu Abbas menjelaskan pengertian amanah dalam ayat ini, “Amanah adalah kewajiban-kewajiban, Allah tawarkan kepada langit, bumi, dan gunung. Apabila mereka menunaikannya, maka mereka mendapatkan pahala dan bila menyia-nyiakannya, maka mereka diberi siksa, lalu mereka menolaknya. Penolakan tersebut bukan karena tidak taat kepada Allah, namun karena mengagungkan agama Allah.
Kita harus menyadari bahwa amanah tersebut adalah beban syariat yang mencakupi hak-hak Allah dan hak-hak hamba-Nya. Siapa yang menunaikannya, maka dia mendapatkan pahala dan barang siapa yang menyia-nyiakannya, maka dia mendapatkan siksa dan adzab.
Maka dari itu marilah Kita senantiasa menunaikan atau menjalankan amanah yang diberikan kepada Kita agar kelak kita mampu selamat dunia dan akhirat.
Dan semoga kita senantiasa menjadi seseorang yang dapat menjaga amanah, senantiasa mendapatkan perlindungan dari Allah swt dan dijauhkan dari panasnya Api Neraka.


Posted by Unknown On 10.24 1 comment

1 komentar:

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube

Kategori

Arsip

About

Twitter Timeline