Kamis, 28 Agustus 2014

 Pic. Oleh Cahaya Wahyu

Memiliki anak yang baik dalam bersikap, cerdas, dan patuh adalah impian siapa saja. Anak adalah generasi penerus yang akan menentukan bagaimana ia memiliki perilaku yang ditunjukkan kepada masyarakat, baik itu perilaku positif ataupun perilaku negatif. Orang tua yang bijak akan senantiasa memperhatikan pola perilaku serta mengajarkan hal yang positif kepada anaknya, karena masa kanak-kanak itulah yang akan menentukan sifat dan perilakunya untuk kedepan. Berikut adalah cara-cara yang perlu diajarkan kepada anak dan beberapa kesalahan mendidik yang tidak boleh diajarkan kepada anak.

  1. Ajarkan Kemandirian dan Tanggung Jawab Sejak Usia Dini. Sebagai orang tua kita jangan lagi terlalu berlebihan mengkhawatirkan anak serta over protektif. Belajarlah untuk mempercayai buah hati anda namun tetap memantau dari jauh tanpa pengekangan maupun melindungi kesalahan yang dilakukan. 
  2. Ajarkan dan Tumbuhkan Rasa Ingin Tahu Anak. Pada usia anak-anak mereka memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Ketika melihal benda-benda atau sesuatu yang belum pernah dilihat dan pahami maka biasanya mereka akan bertanya. Sebagai orang tua anda harus menjawab dengan menjelasan yang mudah dipahami. Jika anda tidak tau akan hal itu jangan berbohong, berusahalah menjelaskan selogis mungkin. Hindari mengatakan "Tidak tahu" bisa saja mengalihkan dengan menyanggupi untuk mencari informasi tersebut. 
  3. Ajarkan dan Tumbuhkan Kemampuan Berpendapat Anak. Umumnya orang tua acuh terhadap pendapat anak. Mereka terlalu menganggap tidak penting pendapat anak-anak. Padahal ketika pendapat anak tidak dipedulikan maka bisa berdampak menjadikan anak minder tidak berani berpendapat. Sebagai orang tua sebaiknya belajar mendengarkan pendapat anak, jika memang pendapatnya tidak benar bisa dikoreksi. Misalnya dengan memberi respon positif saat anak berpendapat dengan meberi pujian positif meskipun pendapatnya asal-asalan.  Jika anak anda termasuh anak yang pemalu maka anda bisa memberikan umpan dengan mengajukan pertanyaan sehingga memicu buah hati anda untuk melontarkan pendapatnya.
  4. Ajarkan dan Tumbuhkan Rasa Sosial, Bersimpati, Emapti, dll. Sebagai manusia rasa sosial, simpati, empati, dan sikap itu sangat penting. Agar anak tumbuh menjadi manusia yang menghargai orang lain maka sedini mungkin ajarkanlah pada mereka untuk memahami lingkungan sekitar. Ajarkan pada anak anda untuk memberi pada mereka yang membutuhkan, dan tidak bersifat sombong. Misalnya ada pengemis, biarkan buah hati anda yang memberi. Kemudian berikan penjelasan kenapa kita harus memberi dan berbagi.
  5. Beri Tauladan Yang Baik, Jadilah Contoh. Sebagai orang tua maka sikap dan prilaku kita adalah contoh utama yang akan di ikuti oleh buah hati kita. Jika ingin anak-anak kita bersikap sopan, bertuturkata yang baik, maka kita harus senantiasa bersikap seperti itu sebagai contoh. Jika ingin anak kita religius, maka kita harus memberi contoh seperti apa orang yang religius itu. Maka dari itu sikap orang tua adalah contoh dan teladan utama bagi anak-anaknya
Berikut ini sepuluh bentuk kesalahan yang sering dilakukan oleh orang tua dalam mendidik anak-anaknya;
 
  1. Menumbuhkan Rasa Takut Dan Minder Pada Anak Kadang, ketika anak menangis, kita menakut-nakuti mereka agar berhenti menangis. Kita takuti mereka dengan gambaran hantu, jin, suara angin dan lain-lain. Dampaknya, anak akan tumbuh menjadi seorang penakut : Takut pada bayangannya sendiri, takut pada sesuatu yang sebenarnya tidak perlu ditakuti. Misalnya takut ke kamar mandi sendiri, takut tidur sendiri karena seringnya mendengar cerita-cerita tentang hantu, jin dan lain-lain.
  2. Mendidiknya Menjadi Sombong, Panjang Lidah, Congkak Terhadap Orang Lain. Dan Itu Dianggap Sebagai Sikap Pemberani. Kesalahan ini merupakan kebalikan point pertama. Yang benar ialah bersikap tengah-tengah, tidak berlebihan dan tidak dikurang-kurangi. Berani tidak harus dengan bersikap sombong atau congkak kepada orang lain. Tetapi, sikap berani yang selaras tempatnya dan rasa takut apabila memang sesuatu itu harus ditakuti. Misalnya : takut berbohong, karena ia tahu, jika Allah tidak suka kepada anak yang suka berbohong, atau rasa takut kepada binatang buas yang membahayakan. Kita didik anak kita untuk berani dan tidak takut dalam mengamalkan kebenaran.
  3. Membiasakan Anak-Anak Hidup Berfoya-foya, Bermewah-mewah Dan Sombong. Dengan kebiasaan ini, sang anak bisa tumbuh menjadi anak yang suka kemewahan, suka bersenang-senang. Hanya mementingkan dirinya sendiri, tidak peduli terhadap keadaan orang lain. Mendidik anak seperti ini dapat merusak fitrah, membunuh sikap istiqomah dalam bersikap zuhud di dunia, membinasakah muru’ah (harga diri) dan kebenaran.
  4. Selalu Memenuhi Permintaan Anak. Sebagian orang tua ada yang selalu memberi setiap yang diinginkan anaknya, tanpa memikirkan baik dan buruknya bagi anak. Padahal, tidak setiap yang diinginkan anaknya itu bermanfaat atau sesuai dengan usia dan kebutuhannya. 
  5. Terlalu Keras Dan Kaku Dalam Menghadapi Mereka, Melebihi Batas Kewajaran. Misalnya dengan memukul mereka hingga memar, memarahinya dengan bentakan dan cacian, ataupun dengan cara-cara keras lainnya. Ini kadang terjadi ketika sang anak sengaja berbuat salah. Padahal ia (mungkin) baru sekali melakukannya.
  6. Terlalu Pelit Pada Anak-Anak, Melebihi Batas Kewajaran. Ada juga orang tua yang terlalu pelit kepada anak-anaknya, hingga anak-anaknya merasa kurang terpenuhi kebutuhannya. Pada akhirnya mendorong anak-anak itu untuk mencari uang sendiri dengan bebagai cara. Misalnya : dengan mencuri, meminta-minta pada orang lain, atau dengan cara lain. 
  7. Tidak Mengasihi Dan Menyayangi Mereka, Sehingga Membuat Mereka Mencari Kasih Sayang Diluar Rumah Hingga Menemukan Yang Dicarinya.
  8. Hanya Memperhatikan Kebutuhan Jasmaninya Saja. Banyak orang tua yang mengira, bahwa mereka telah memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya. Banyak orang tua merasa telah memberikan pendidikan yang baik, makanan dan minuman yang bergizi, pakaian yang bagus dan sekolah yang berkualitas. Sementara itu, tidak ada upaya untuk mendidik anak-anaknya agar beragama secara benar serta berakhlak mulia. 
  9. Terlalu Berprasangka Baik Kepada Anak-Anaknya. Ada sebagian orang tua yang selalu berprasangka baik kepada anak-anaknya. Menyangka, bila anak-anaknya baik-baik saja dan merasa tidak perlu ada yang dikhawatirkan, tidak pernah mengecek keadaan anak-anaknya, tidak mengenal teman dekat anaknya, atau apa saja aktifitasnya. Sangat percaya kepada anak-anaknya. Ketika tiba-tiba, mendapati anaknya terkena musibah atau gejala menyimpang, misalnya terkena narkoba, barulah orang tua tersentak kaget. Berusaha menutup-nutupinya serta segera memaafkannya. Akhirnya yang tersisa hanyalan penyesalan tak berguna.

Posted by Unknown On 16.22 No comments READ FULL POST

Rabu, 27 Agustus 2014



Secara bahasa syariah berarti yaitu metode atau jalan yang lurus (الطريقة المستقية), namun secara istilah syariah dimaknai sebagai Apa-apa yang disyariatkan oleh Allah SWT kepada hamba-hamba-Nya dari hukum-hukum yang telah dibawa oleh Nabi dari para nabi, baik yang terkait dengan keyakinan, ibadah muamalah, akhlaq dan aturan dalam kehidupan. Karena sifatnya yang universal, syariah sangat mungkin untuk dilaksanakan dan diikuti oleh semua manusia di belahan bumi manapun. Syariah tidak identik dengan Islam. Syariah ada untuk mengatur konsep keharmonisan. Antara sesama manusia, antara manusia dan Tuhan, antara manusia dan lingkungan (termasuk hewan, tumbuhan, gunung, lautan dll.) karena syariah ini turun dari Tuhan, maka kebenaran syariah bersifat absolut. Lalu selanjutnya tugas manusia lah untuk break-down dan menciptakan keberlangsungan dan keteraturan yang telah lebih dahulu diciptakan oleh Tuhan, karena tugas manusia adalah menjadi khalifah (bermakna mengelola-memimpin-mengatur) di bumi ini.
Saat ini kata syariah digadang-gadang sebagai sikap pengislaman secara puritan. Sehingga semua yang tidak syariah seolah-olah salah. Ketidakmampuan media maupun penggiat syariah dalam menjelaskan posisi syariah ini yang akan menurunkan “kadar” syariah itu sendiri. Syariah boleh digunakan untuk berdagang, embel-embel nama perusahaan, barang maupun jasa, namun yang patut diingat adalah syariah merupakan label emas dari Tuhan untuk manusia, sehingga jika disalah pahami bahkan dipelintirkan untuk kemanfaatan pihak tertentu dengan menginjak pihak yang lain, maka kata syariah itu menguap dengan sendirinya.

Semoga penulis, anda, kita, keluarga, lingkungan dapat memahami dan berangkat dari konsep syariah secara untuh, tidak dimonopoli oleh beberapa pihak sehingga dapat menciptakan keseimbangan yang rahmatan lil alamin. Menjauhkan diri dari bersikap benar sendiri, dan mengajak secara baik dan bagus kepada lingkungan terkecil kita untuk selalu berkonsep syariah dalam semua hal, karena syariah tidaklah hanya urusan ibadah, syariah itu ada dalam kerja, syariah ada dalam menyapu jalan, syariah terdapat pada sampah yang semakin menggunung, syariah ada pada tambang dan eksplorasi alam, syariah ada untuk kita agar kita tidak musnah. (Gen, 27.08.14)
Posted by Unknown On 16.36 No comments READ FULL POST

Selasa, 26 Agustus 2014

Doa adalah senjatanya orang mukmin. Doa bahkan merupakan pangkal atau ‘otak’nya ibadah. Sebagaimana Sabda Rasulullah SAW. : “Doa adalah pangkal (otak) nya Ibadah.” (HR. Tirmidzi). Banyak riwayat dari Nabi SAW yang menganjurkan dan mendorong seseorang hamba untuk berdo’a, diantaranya :
“Tidak ada sesuatu yang lebih mulia di sisi Allah, selain daripada doa.” (HR. Ibnu Majah dan Abu Hurairah)
“Siapa saja yang tidak mau memohon (sesuatu) kepada Allah, maka Allah akan murka kepadanya.” (HR Tirmidzi dari Abu Hurairah)
“Mintalah kepada Allah akan kemurahan-Nya, karena sesungguhnya Allah senang apabila dimintai (sesuatu).” (HR Tirmidzi dari Ibnu Mas’ud)
Doa Pasti Dikabulkan seorang hamba pasti dikabulkan oleh Allah SWT. Hal ini sebagaimana firman-Nya :
“(Dan) Tuhanmu berfirman: ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku kabulkan bagimu.” (QS. Al Mukmin : 60) “(Dan) apabila hamba-hamba-Ku bertanya tentang Aku, maka (jawablah) bahwasanya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia berdoa kepada-Ku.” (QS. Al Baqarah : 186)
Pengabulan doa dari Allah SWT. bersifat pasti, dan hanya Dialah yang dapat mengabulkan doa bukan yang lain. Pengabulan doa bisa sesuai dengan yang diminta hamba-Nya, ditangguhkan hingga hari kiamat, atau dijauhkan dari suatu keburukan. Hal ini sebagaimana Sabda Rasulullah SAW. :
“Tidak ada seorang muslim pun yang berdoa dengan doa yang tidak mengandung dosa dan memutus hubungan silaturrahim, kecuali Allah akan memberikan kepadanya satu diantara tiga hal : dikabulkan doanya ; ditangguhkan hingga hari kiamat ; atau dijauhkan dari suatu keburukan/musibah yang serupa.” (HR. Ahmad dari Abi Said Al Khudri)

Para ulama berkata bahwa sesungguhnya diantara syarat-syarat diterimanya doa adalah menghadirkan fikiran dan hati saat berdoa. Maka tidak cukup bagi seseorang hanya sekedar menggerakkan bibir tatkala berdoa sementara fikirannya berpaling dari Allah dan tidaklah cukup hanya menghadirkan fikiran sementara perasaannya dingin akan tetapi haruslah disertai dengan keinginan agar dikabulkan, rasa takut akan tidak dikabulkan dan menghadirkan keagungan Allah swt.
Untuk lebih memberi penjelasan tentang adab berdoa maka berikut penuturan Imam Ghazali tentangnya :
  1. Hendaklah didalam berdoa berusaha memilih waktu-waktu yang mulia seperti hari sahur. Artinya : “Dan selalu memohonkan ampunan diwaktu pagi sebelum fajar (sahur).” (QS. Adz Dzariyat : 18) Rasulullah saw,”Doa diantara adzan dan iqomat tidaklah ditolak.” (HR. Abu Daud)
  2. Hendaklah menghadap kiblat tatkala berdoa dan mengangkat tangan hingga terlihat warna putih kedua ketiaknya, sebagaimana diriwayatkan dari Anas bahwa Nabi saw mengangkat kedua tangannya sehingga terlihat warna putih kedua ketiaknya saat berdoa dan tidak memberikan isyarat dengan jari jemarinya.”
  3. Tunduk, khusyu, penuh harap dan rasa takut, sebagaimana firman Allah swt : Artinya : “Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada kami dengan harap dan cemas. dan mereka adalah orang-orang yang khusyu’ kepada kami.” (QS. Al Anbiya : 90)
  4. Berkeyakinan kuat akan dikabulkan doanya serta benar didalam pengharapannya. Sabda Rasulullah saw,”Berdoalah kepada Allah dan anda meyakini akan pengabulannya. Ketahuilah bahwa Allah azza wa jalla tidaklah mengabulkan doa dari hati yang lalai.” (HR. Ahmad, Thabrani)
  5. Mengulanginya hingga tiga kali. Ibnu Mas’ud mengatakan bahwa Nabi saw apabila berdoa maka dia berdoa hingga tiga kali dan apabila dia meminta maka dia meminta hingga tiga kali.” (HR. Muslim)
  6. Hendaklah mengawali doanya dengan dzikrullah (menyebut nama Allah) tidak langsung dengan meminta. Sabda Rasulullah saw,”Apabila kalian meminta kepada Allah azza wa jalla suatu keperluan maka mulailah dengan shalawat atasku…” (HR. Abu Thalib al Makkiy)
  7. Bertaubat, mengembalikan simpanan-simpanan orang lain serta menyambut (seruan) Allah swt dengan penuh semangat. (Ihya Ulumuddin juz I hal 361 – 3650


Posted by Unknown On 10.39 No comments READ FULL POST

Rabu, 20 Agustus 2014

Beberapa waktu lalu ketika jam menuju pukul 7 pagi, sembari saya menunggu di depan pintu masuk sebuah kantor koperasi syariah, saya ditakdirkan Allah bertemu dengan ketua umum MUI Jawa Timur, KH Abdusshomad Buchori. Dalam percakapan kami pagi itu beliau menuturkan bahwa saat ini banyak sekali penyimpangan sertifikasi MUI tentang investasi emas yang diberikan dibeberapa lembaga investasi emas. “kartu sakti” berupa sertifikat itu memang diakui memunculkan kepercayaan masyarakat akan sebuah lembaga investasi syariah. Namun, namanya juga manusia, diakui atau tidak jika menyangkut masalah uang dan harta benda, pasti sedikit banyak akan terjadi penyimpangan. Banyak studi kasus yang dapat kita pelajari, contohnya gadai emas BRI Syariah yang dituntut oleh beberapa nasabahnya dikarenakan berubahnya PBI (peraturan bank Indonesia) tentang investasi emas, lalu yang terkini adalah kasus kaburnya Dirut perusahaan investasi emas, PT Golden Traders Indonesia Syariah (GTIS), Ong Han Chun alias Taufiq Michael Ong, yang menyeret nama ketua MUI Ma’ruf Amin dan Ichwan Sam selaku Ketua dan Sekretaris Dewan Nasional Syariah (DSN) MUI. Michael Ong diduga kabur membawa ratusan miliar rupiah dana milik nasabah GTIS. Parahnya, hal ini didukung oleh media masa yang sering kali juga memojokkan lembaga syariah dimana tidak adanya profesionalitas, juga MUI yang juga disebut sebut sebagai lembaga yang “kecipratan” uang dari perusahaan tersebut.
Investasi emas, dimulai dari jual beli emas dari perusahaan kepada masyarakat dengan jangka waktu tertentu. Ada beberapa skema atau model yang biasa dipraktikkan, yaitu ada 3 pilihan secara umum: nasabah memegang emas, nasabah menitipkan emas, nasabah gadai emas (bersangkutan dengan bank syariah). Inti dari investasi emas sendiri adalah kepemilikan logam mulia dengan jangka waktu pembayaran yang telah ditentukan. Adapun sertifikat yang dikeluarkan pun juga berbeda beda, ada yang dari PT Antam (aneka tambang), ada juga yang dari perusahaan logam lainnya, bahkan toko perhiasan di mal-mal juga ikut mengeluarkan surat kepemilikan logam mulia. Menjamurnya bisnis investasi emas hingga akhirnya diembel-embeli kata “Syariah”, membuat awal hancurnya sistem syariah jika mengikuti bisnis yang belum ada penyelesaiannya (aturan baku). Jika di cek di Fatwa DSN-MUI maka belum ada sistem investasi seperti ini, hanya akan ditemukan gadai ketentuan gadai secara umum. Investasi emas secara sederhana dapat dilakukan dengan dua cara, pertama yakni membeli emas diwaktu murah dan menjualnya diwaktu mahal, kedua yaitu membeli emas tunai atau dengan hutang, lalu menggadaikannya untuk membeli emas lagi dan menutup hutang anda, begitulah seterusnya.
Investasi Emas (pic. equity-worldf)

Pilihan kepemilikan emas juga berbeda beda. Ada yang nasabah memegang emas secara riil, ada yang menitipkan lewat save deposit box (SDB), ada yang menggadaikan emas melalui sistem kepemilikan logam Mulia (KLM). Gadai emas syariah semakin marak terjadi penyelewengan didalamnya. Perusahaan yang mempunyai sertifikat syariah dari MUI ramai ramai (perlu diketahui ada pula yang mempunyai serifikat palsu), berekspansi memasarkan produknya kepada konsumen, mulai dari dosen, PNS, pedagang dan wirausahawan hingga ke instansi instansi, dan satu demi satu menuai konflik. Laporan yang diterima MUI sebagai lembaga sertifikasi syariah nasional tercatat bahwa penipuan yang terjadi antara lain kantor perusahaan yang pindah, pemilik melarikan diri ke luar negri, transfer dan kliring atas nomor rekening pribadi bukan kantor setempat, lalu dilanjutkan penghentian kontrak gadai secara sepihak, membuat banyak korban menuntut dan bergabung untuk melaporkan masalah masalah yang mereka alami. Sistem syariah pun digugat kembali apakah benar-benar menguntungkan atau malah merugikan.

Ada beberapa tips agar investasi emas, baik berupa koin atau batangan, agar terhindar dari penipuan, walaupun mengatasnamakan syariah dan membawa label label MUI, antara lain :
  1. Pilih investasi yang memungkinkan emas ditangan, yakni investor dapat membawa/memegang emas tersebut.
  2. Jangan terkecoh dengan alamat kantor dan gedung yang megah, nama (personal) yang terkenal seperti pejabat/mentri, bahkan ketua MUI sekalipun.
  3. Jika investasi berbentuk jangka waktu (misalnya 1-5th) maka pilih yang paling cepat, jangan terlalu lama.
  4. Pilih simpanan investasi emas yang memiliki lembaga penjamin, usahakan penjamin berupa bank syariah yang terkenal.
  5. Jika terpaksa hanya memegang surat kepemilikan (invoice/sertifikat), pastikan tingkat pencairannya mudah, atau dapat dicairkan sewaktu waktu.
  6. Jangan tergiur bonus/cashback/nisbah bagi hasil yang tinggi, karena patut dicurigai. Islam mengajarkan berbisnis, namun bisnis yang wajar.
Mari berbisnis dengan aman, dan tenang melalui perdagangan ataupun investasi, namun jangan lupakan istikharah, minta petunjuk dalam hal apapun kepada Allah, sehingga bisnis kita, cash flow perusahaan dan keluarga kita menjadi berkah, insya Allah. (Gendra, 2014)
Posted by Unknown On 10.46 No comments READ FULL POST

Selasa, 19 Agustus 2014

Islam adalah agama yang indah terutama ditinjau dari segi sosial. Begitu mudahnya manusia memperoleh pahala bahkan dijanjian surga oleh Allah SWT dengan hanya melakukan kebaikan-kebaikan kecil yang dapat dengan mudah kita lakukan sehari-hari bahkan ketika kita berada dalam lingkungan kerja. Beberapa kebaikan ini bahkan sering sekali kita abaikan, padahal hal-hal tersebut sangat membantu orang lain. Alangkah indahnya bila kita mampu dan mau untuk melakukannya. Sebagai sebuah cerminan dari akhlak mulia. Pribadi dan karakter yang mengikuti sunah Nabi SAW, yang akan menjadi mutiara di tengah-tengah masyarakatnya.

1.    Menyingkirkan Batu/Dahan Pohon di Jalan
Menyingkirkan benda-benda yang mampu menghambat perjalanan/ membayakan orang ketika berkendara di jalan adalah hal yang sepeleh/ kecil namun sangat penting untuk keselamatan orang lain. Banyak anjuran-anjuran serta kisah para sahabat terkait hal ini salah satunya adalah; Seseorang melewati dahan pohon yang berada di atas jalanan, maka ia berkata, “Demi Allah! Sungguh aku akan menyingkirkan dahan ini dari jalan kaum muslimin agar tidak mengganggu mereka.” Orang ini pun dimasukkan ke dalam surga.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam memerintahkan agar kita melakukan seperti yang dilakukan oleh orang ini. Beliau bersabda, “Jauhkanlah sesuatu yang menganggu dari jalan kaum muslimin. (Albani dalam Silsilah Shahihah no. 237)

2.    Menatakan Sandal
Suatu bentuk aktivitas sekecil apapun jika didasari keikhlasan dan dilakukan dengan cara yang benar adalah ibadah. "Mulailah dari yang kecil, mulailah dari diri sendiri dan mulailah dari sekarang. Kebiasaan menatakan sandal/sepatu orang lain untuk mempermudah mereka menggunakan juga adalah perbuatan yang sangat baik. Hal ini bisa kita lakukan ketika di masjid, ataupun tempat umum lainnya.


3.    Membuang Sampah di Tempatnya
Membuang sampah pada tempatnya atau memasukkannya ke dalam saku untuk sementara waktu untuk dibuang ketempat semestinya adalah kegiatan positif dan dapat berdampak besar bagi sesama. Kebiasaan ini mampu menghindarkan kita dari berbagai bahaya seperti banjir, polusi udara, pencemaran lingkungan, dan berbagai penyakit akibat sampah yang menumpuk.
 
4.    Menghemat Energi
Mematikan komputer atau alat-alat elektronik jika sudah tidak dipakai, mematikan air apabila sudah cukup, mematikan lampu apabila sudah selesai digunakan, dan beberapa energi yang lain. Kebiasaan ini apabila terus kita lakukan selain untuk menghemat pengeluaran kebutuhan kita juga dapat menghemat energi untuk kelangsungan hidup generasi selanjutnya.

5.    Budaya Disiplin
Disiplin waktu, disiplin berpenampilan, disiplin berbicara, disiplin administrasi, dan disiplin-disiplin yang lainnya perlu kita terapkan dalam kebiasaan sehari-hari. Rasul sangat mencintai umatnya yang disiplin dan mampu menempatkan waktu dan menempatkan diri secara bijaksana. Budaya disiplin seringkali dianggap sepeleh bagi orang, padahal apabila seluruh umat islam mampu membiasakan diri dalam melakukan budaya disiplin maka ia akan berhasil dan siap menjadi khalifah yang bertangung jawab.

6.    Menjaga Lisan
Terkadang kita tidak sadar bahwa ucapan kita dapat mengganggu teman  yang yang sedang serius belajar. Kata bijak mengatakan : "Mulutmu harimau kamu". Dalam hal ini Nabi pun mengingatkan bahwa : "Selamatlah manusia jika dia mampu menjaga lisannya". Begitu urgennya lisan ini. Jangan sampai hati teman terluka karena lisan kita, omongan kita yang sengaja ataupun tidak sengaja. Mungkin juga dalam canda ria kita. Kepekaan, empati dan simpati dengan teman akan tumbuh dengan sendirinya jika kita latih. Karena dengan latihan itu akan membentuk good habit.

7.    Budaya Senyum
Senyum, salam, sapa, sopan dan santun (5S), semestinya menjadi perhatian utama dalam mewujudkan kenyamanan di lingkungan sosial. Saling menghormati, saling menghargai dan saling menyayangi. InsyaAllah hal ini akan berdampak kepada peningkatan produktifitas prestasi kita dimanapun kita berada.


Posted by Unknown On 15.07 No comments READ FULL POST

Senin, 18 Agustus 2014

       Kemiskinan menjadi jalan masuknya penjajahan abad baru karena bangsa yang miskin akan mudah dikendalikan dan dikuasai negara lain. Generasi masa kini dan yang akan datang harus dapat memperjuangkan dan mengelola sumber daya yang melimpah. Pendidikan entrepreneurship adalah salah satu jalan untuk keluar dari kemiskinan menuju kejayaan.

       Pendidikan entrepreneur adalah satu konsep pendidikan yang memberikan semangat pada masyarakat yang kurang mampu serta anak-anak yatim dalam mengajarkan motivasi, pengetahuan, dan skill. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Yayasan Karunia Mandiri bagi anak-anak Yatim Piatu serta masyarakat yang kurang mampu sebagai dasar pengetahuan dan pendidikan untuk bisa berkompetisi dalam mendapatkan lapangan pekerjaan yang baik.

 


Posted by Unknown On 13.28 No comments READ FULL POST
        Anak usia dini pada umumnya mengalami pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan yang luar biasa. Menurut para ahli, pada usia 4 Tahun kapasitas kecerdasan sudah mencapai sekitar 50 %, usia 8 Tahun mencapai 80 % dan mencapai titik kulminasi 100 % pada usia 18 Tahun. Oleh sebab itu, anak masa usia dini disebut juga masa emas perkembangan. Usia emas perkembangan (Golden Age) merupakan masa dimana anak mulai peka / sensitive untuk menerima berbagai upaya pengembangan. Masa peka pada masing-masing anak berbeda, namun pada umumnya biasa terjadi pada rentang usia 0 – 6 Tahun.

       Berangkat dari situlah, maka Yayasan Karunia Mandiri berpartisipasi menyalurkan sebagian harta dari kaum muslimin yang dengan penuh kerelaan dan pengharapan terhadap keridhaan Allah seperti kegiatan Bimbingan Belajar (BIMBEL) yang difokuskan untuk anak-anak Yatim serta anak-anak yang kurang mampu.
Posted by Unknown On 13.16 No comments READ FULL POST
Assalamu’alaikum Sahabat...

Kali ini saya ingin mengangkat tema dalam menggunakan Khimar sebagai penutup aurat yang benar menurut syari’ah islam. Khimar atau kerudung adalah apa yang dapat menutupi kepala, leher dan dada tanpa menutupi muka (Al-Baghdadiy, 1991)

Adapun cara memakai Khimar yang benar adalah:
  1. Menutup aurat: aurat orang perempuan dalam hubungannya dengan duabelas orang seperti yang disebut dalam ayat an-Nur itu, terbatas pada perhiasan (zinah) yang tidak tersembunyi, yaitu telinga, leher, rambut, dada, tangan dan betis. Menampakkan anggota-anggota ini kepada duabelas orang tersebut diperkenankan oleh Islam. Selain itu misalnya punggung, kemaluan dan paha tidak boleh diperlihatkan baik kepada perempuan atau laki-laki kecuali terhadap suami.
  2.  Khimar lebar dan menutup dada
  3.   Khimar Longgar dan tidak menampakkan bentuk tubuh
  4.  Tidak tembus pandang
  5.  Tidak memakai riasan/make up tebal. 
     


      Manfat Bagi Wanita yang Memakai Khimar Secara Benar:
1.      Menenangkan Jiwa
Dengan menggunakan Khimar dan menutup aurat kita maka dapat menghindarkan kita dari pergaulan bebas. Islam mewajibkan agar perempuan menutup auratnya untuk melindungi dirinya. Perempuan dan laki-laki tidak boleh saling melirik mata dan memandang dengan penuh nafsu birahi. Pengendalian hasrat berlebih dan nafsu birahi ini dapat menenangkan jiwa manusia.
2.      Sebagai Harmonisasi Keluarga
Maksudnya adalah untuk mempertahankan hasrat seksual suami hanya untuk istrinya semata. Berbeda dengan pergaulan bebas yang menganggap bahwa pasangannya hanyalah pesaing dan sebagai pemuas seks belaka.
3.      Meningkatkan Produktivitas Masyarakat
Kita seringkali mendengar bahwa perempuan yang memakai Khimar menganggu stabilitas baik itu bidang ekonomi dan sosial dalam masyarakat. Padahal penggunaan Khimar untuk membatasi perempuan dan laki-laki dalam pemenuhan hasrat seksualnya dalam lingkungan kerja. Islam tidak melarang perempuan untuk tampil di masyarakat apalagi dalam dunia politik dan bisnis. Islam tidak mengiginkan perempuan hanya diam mengurusi anak-anaknya dan tidak berguna di masyarakat.
4.      Memuliakan Wibawa Wanita
Dengan Khimar, perempuan terlihat berwibawa dan anggun. Hal ini dikarenakan dengan berKhimar perempuan menutup auratnya dan mencegah pandangan serta hasrat seksual terhadap lawan jenisnya.
Mengapa Harus Memakai Khimar?
1.      Alasan Filosofis
Pemakaian Khimar pada zaman dahulu dianggap sebagai asketisisme, paham yang mempraktikkan kesederhanaan dan meninggalkan urusan dunia. Hal ini sama pahamnya dengan pendeta Kristen atau para biksu yang tidak menerima kenikmatan dunia yang diberikan oleh Tuhan bahkan mengenai perempuan. Padahal, Allah SWT melalui Rasulullah Saw. memerintahkan untuk bergaul dengan istri-istrinya. Jika itu sudah perintah-Nya, maka bercinta dengan istri adalah ibadah yang menuai pahala disisi-Nya.
2.      Alasan Sosial
Khimar menjaga keamanan kaum perempuan. Seperti pada zaman dahulu perempuan berKhimar dan disimpan di dalam harem. Dalam pandangan Islam Khimar melindungi keamanan perempuan termasuk ancaman dari seseorang.
3.      Alasan Ekonomi
Yang terjadi pada zaman dahulu bahkan mungkin masih ada sampai saat ini adalah memenjarakan perempuan, mengurus anak-anaknya, dan hanya mengerjakan pekerjaan rumah yang diberikan oleh suaminya. Padahal dalam Islam tidak diajarkan demikian. Islam tidak melarang perempuan untuk mengatur kegiatan ekonominya seperti bekerja atau melakukan sesuatu tanpa unsur paksaan.
4.      Alasan Etika
Dahulu, alasan penerapan hijab dalam masyarakat adalah kaum pria mendominasi kaum perempuan. Contohnya seperti penerapan Khimar kepada istri dan tata caranya dilakukan oleh suami mereka karena mereka cemburu apabila istrinya dipandang oleh laki-laki lain. Padahal dalam Islam tidak seharusnya demikian. Dalam Islam, gairah dan cemburu itu berbeda. Cemburu bersifat individual dan gairah bersifat universal. Khimar dikatakan beretika untuk melindungi faktor universal tadi; gairah. Bukan sekadar faktor indivual seperti cemburu.
5.      Alasan Psikologis
Pada zaman dahulu ketika perempuan kedatangan tamu bulanan atau haid dikatakan sebagai perempuan yang kotor dan tidak boleh bergaul dengan mereka. Hal ini tentu berpengaruh kepada dampak psikologis perempuan yang dimana ia malu untuk tampil di tengah masyarakat. Padahal dalam Islam hal ini tidak ada sama sekali. Perempuan yang sedang haid boleh bergaul dengan siapa saja kecuali ia berhubungan suami istri. Dalam Al-Qur’an juga dijelaskan, “Mereka bertanya kepadamu tentang menstruasi. Katakanlah, ‘Menstruasi itu adalah kotoran. Karena itu janganlah bersetubuh dengan perempuan pada saat itu hingga mereka suci (QS 2:222).
Ulama' sepakat untuk menutup aurat baik dalam sholat maupun diluar sholat.

Landasan Hukum menutup aurat:
1. QS.An Nuur : 30
2. QS.Al Ahzab : 59
3. QS.Al Mu'minun: 1-7
4. Hadits Rasulullah.

Syarat Pakaian penutup aurat:
1. Menutupi seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak/punggung tangan.
2. Tidak ketat.
3. Tidak tipis/transparan.
4. Tidak menyerupai pakaian laki-laki.
5. Tidak menyerupai pakaian nonmuslim.

Demikian informasi yang bisa saya share kan untuk sahabat muslim dimanapun berada. Semoga informasi ini bermanfaat dan menjadikan berkah bagi semua. Semoga kita termasuk orang-orang yang melaksanakan amarma'ruf nahi munkar sehingga kita termasuk dalam golongan orang-orang yang bertaqwa kepada Allah swt.
Posted by Unknown On 12.35 No comments READ FULL POST
  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube

Kategori

Arsip

About

Twitter Timeline